Selasa, 28 Desember 2010

BAGAIMANA CARA MENGUSIR SYETAN YANG MENEMPEL PADA TUBUH KITA.??

Cara Islami untuk
Mengusir Gangguan
Syetan
Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara etimologi
adalah al 'audzah yang
berarti bacaan
perlindungan.
Adapun secara
terminologi syari'at
Islam, ruqyah adalah do'a
perlindungan
Yang berasal dari al-
Qur'an Dan al-Hadits
dibaca untuk meminta
kesembuhan
Bagi is sakit atau
penjagaan bagi is sehat
Jika DOA perlindungan
tersebut bersumber dari
al-quran Dan hadits rasul
yang
Shahih, maka ruqyah
tersebut dinamakan
Ruqyah Syar'iyyah, Dan
jika DOA
Tersebut berasal dari
DOA bacaan yang
mengandung kesyirikan
kepada Allah,
Atau didalamnya Ada
kata-kata yang tidak bisa
difahami maknanya atau
Ada
Kalimat terputus-putus
Dan nama-nama yan
tidak jelas jatidirinya,
maka
Disebut dengan Ruqyah
Syirkiyah.
Dalil tentang keabsahan
ruqyah syar'iyyah
1. Aisyah berkata, "Jika
salah seorang dari
keluarga Rasullah saw
Menderita sakit, maka
beliau meniupkan
kepadanya dengan
membaca DOA untuk
Meminta perlindungan
(al-Mu'awwidzat) . Ketika
Rasulullah saw menderita
sakit
Menjelang wafatnya,
saya bacakan ruqyah Dan
saya tiupkan ke tangan
beliau
Sendiri, lalu saya usapkan
ke wajahnya, karena
tangannya lebih
mendatangkan
Berkah daripada
tanganku" (HR. Muslim,
hadits no.2192)
2. Abu Said berkata,
"Jibril telah datang
kepada Rasulullah saw
dia
Bertanya, "Wahai
Muhammad apakah kamu
merasakan sesuatu
(mengeluhkan sakit)?
Rasulullah menjawab,
"Ya". Lalu Jibril berdoa,
bismillahi arqika min kulli
Syaiin yu'dzika, min syarri
kulli nafsin au 'anin
hasidin Allahu yasyfika
Bismillahi arqika".
Artinya: "Dengan nama
Allah saya meruqyah
kamu, dari
Segala sesuatu yang
menyakitimu, dari
kejahatan setiap jiwa
atau setiap Mata
Yang dengki, semoga
Allah menyembuhkanmu,
dengan nama Allah saya
Meruqyahmu." (HR.
Muslim, hadits no. 1286)
3. Aisyah Ra. Bercerita,
ketika Rasulullah masuk
rumahnya, saat itu
Dia sedang mengobati
atau meruqyah seorang
wanita. Maka beliau
bersabda:
"Obatilah IA dengan al-
Quran". (Ibnu Hibban
dalam kitab shahihnya).
Kebutuhan manusia akan
ruqyah
Kesehatan adalah segala
sesuatu yang paling
berharga bagi manusia,
karenanya IA selalu
dijaga Dan dipelihara
agar tidak terganggu.
Dan tatkala manusia
Tertimpa suatu musibah
atau penyakit, IA akan
berusaha sekuat tenaga
untuk Menghilangkan
penyakit itu, sebagian
Ada yang pergi ke orang
yang dianggap Mampu
menghilangkan derita
yang dia hadapi seperti
dukun, paranormal, olah
Pernafasan, Dan lain
sejenisnya. Sebagian Ada
yang Allah takdirkan
melalui
Orang pintar itu suatu
kesembuhan, setelah
melalui ritual atau ibadah
Tertentu. Sebagian lagi
Allah tidak berikan
kesembuhan, tetapi
kesengsaraan Dengan
bertambahnya musibah
mereka Dan semakin
parahnya penyakit yang
Diderita. Padahal sembuh
atau tidak sembuh kalau
usaha mencari
kesembuhan Itu tidak
sesuai syari'at, pelakunya
tetap mendapatkan dosa
Dan murka dariAllah.
Pada zaman jahilliyah,
penyakit-penyakit
ruhiyah ini seringkali
muncul Dan Diderita
manusia. Karenanya
sangatlah banyak
dijumpai pengobatan-
pengobat an Yang
mereka lakoni,
diantaranya adalah
dengan menggunakan
mantra-mantra,
DOA-DOA yang
mengandung syirik
(Ruqyah Syirkiyyah).
Manakala Rasulullah
Ditanya tentang ruqyah,
maka beliau menjawab,
"Sesungguhnya ruqyah,
jimat, Guna-guna adalah
perbuatan syirik". (HR.
Ahmad). Manakala
Rasulullah
Mengaharamkan ruqyah
tanpa Ada pengecualian,
para sahabat meminta
penjelasan Kepada
Beliau, ruqyah mana yang
dibolehkan Dan ruqyah
mana yang tidak boleh.
Rasulullah bersabda:
"Perlihatkankanlah
kepadaku ruqyah-ruqyah
kalian,
Tidak apa-apa dengan
ruqyah selama tidak Ada
kesyirikan didalamnya".
(HR.Muslim).
Bahkan hadits yang lebih
lengkap lagi tergambar
dari yang diriwayatkan
olehJabir, Ia berkata:
Ketika Rasulullah
melarang ruqyah, maka
datanglah Keluarga Amru
bin Hazm. Mereka
berkata kepada
Rasulullah "Ya Rasulullah!
Kami disini selalu
meruqyah diri dari
sengatan kalajengking?
Maka Rasul pun Melihat-
lihat ruqyah mereka,
kemudian bersabda:
"Saya tidak melihat
adanya Kesyirikan dalam
ruqyah kalian, Dan
barangsiapa yang bisa
memberikan manfaat
Kepada saudaranya,
maka hendaklah IA
lakukan itu". (HR.
Muslim). Dengan
Demikian jelaslah sikap
Islam tentang ruqyah,
yaitu sah dilakukan
selama Dengan syarat-
syarat yang akan
dijelaskan dibawah ini.
Syarat-syarat Ruqyah
Syar'iyyah
Imam Ibnu Hajar
al-'Asqalani: "Para ulama
sepakat akan bolehnya
ruqyah syar'Iyyah dengan
syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Ruqyah tersebut harus
dengan al-Quran atau
dengan nama-nama Allah
Atau dengan sifat-sifat
Nya, atau dengan DOA-
DOA dari Rasulullah
dengan tata
Cara yang diajarkannya
2. Harus dengan
menggunakan bahasa
Arab yang jelas Dan
terdengar.
Kalau pun memakai
bahasa selain bahasa
Arab, maka kalimat Dan
maknanya harus Bisa
difahami.
3. Harus dengan
keyakinan bahwa
kesembuhan bukan dari
bacaan ruqyahItu, tetapi
dari Allah semata. Tata
Cara Ruqyah Syar'iyyah
Jika Anda yang
melakukan ruqyah untuk
diri sendiri (ruqyah
sendiri) maka Bacalah
ayat-ayat ruqyah yang
dari al-Quran Dan hadits-
hadits Rasul yang Ada
Pada buku ruqyah. Kalau
ternyata Anda belum bisa
melakukannya Dan belum
tahu Ilmunya, maka
hubungilah peruqyah
terdekat atau datang
langsung ketempat
Ruqyah untuk menjalani
terapi ruqyah
Ada tiga tahapan yang
harus Kita lakukkan
ketika mau meruqyah,
yaitu:
Tahap pertama: sebelum
meruqyah, adalah
sebagai berikut:
1. Bertaubatlah kepada
Allah, jauhilah bid'ah dan
khurafat. Kembalilah
kepada al-Quran dan al
Hadits agar tidak
tersesat.
2. Membongkar dan
mengumpulkan jimat-
jimat, isim-isim yang
disimpan,
lalu membakar dan
memusnahkannya seraya
membaca ayat kursi
terlebih dahulu.
3. Menjauhi nyanyian-
nyanyian syetan dan
alunan alat-alat musik.
4.Ambillah air wudhu
terlebih dahulu.
5. Menutup aurat, baik
laki-laki maupun
perempuan.
6. Berharap penuh akan
pertolongan Allah
Tahap kedua: sewaktu
meruqyah, adalah
sebagai berikut:
Pertama: Jika ada
anggota badan anda yang
terasa sakit, maka
tempelkanlahtelapak
tangan anda diatasnya,
terutama tangan kanan.
Dengan membaca doa-
doa sebagai berikut:
1. Bismillah (3 kali),
A'udzu bi 'izzatillahi
waqudratihi min syarri
ma ajidu wauhadzir (7
kali). Berdasarkan hadits
riwayat Muslim, no: 2202
2. Allhumma rabbannas
adzhibil baksa isyfi antasy
syafi la syifa-a
illa syifauka syifaan la
yughadiru saqama.
Berdasarkan hadits
riwayat
Bukhari, no: 5743 dan
Muslim, no: 2191
Kedua: Jika tidak ada
anggota badan tertentu
yang dirasa sakit, maka
bacalah
langsung bacaan ruqyah
dari ayat-ayat al-Quran
atau Hadits yang shahih
Ketiga: Anda bisa
menggunakan media air,
bacalah ruqyah dengan
mendekatkan air ke bibir,
atau membaca bacaan
ruqyah lalu ditiupkan ke
air. Berdasarkan riwayat
Abi Ma'syar bahwa Aisyah
berpendapat: tidak apa-
apa bila bacaan ruqyah
dibacakan ke air, lalu
disiramkan ke orang yang
sakit (Ibnu AbiSyaibah:
7/368). Ibnu Qayyim juga
pernah menggunakan
metode ini dengan air
zam-zam (Zadul ma'ad:
4/178)
Keempat: Anda bisa
mencampur air dengan
garam dapur secukupnya,
atau tambahkan tujuh
daun bidara (shidr) yang
masih segar, kemudian
bacakan suratAl-Kafirun,
al-Falaq dan an Nas. Hal
ini pernah dilakukan
Rasulullah diriwayatkan
Thabrani dalam mu'jam
shagir: 2/23, dari Ali bin
Abi Thalib,dan
dishahihkan al-Albani,
no:548.
Kelima: Anda membaca
bacaan ruqyah, kemudian
tiupkanlah ketelapak
tangan lalu usapkalah ke
tubuh, lihat hadits
riwayat Bukhari, no: 5016
dan Muslim no:2192
Tahap ketiga: sesudah
ruqyah, adalah sebagai
berikut:
Jin atau syetan yang telah
mengganggu anda,
sangat memungkinkan
bagi mereka untuk
kembali lagi, maka dari
itulah tahapan ketiga ini
tidak kalah pentingnya
dengan tahapan
sebelumnya, kuatnya
benteng diri anda pasca
ruqyah sangat
dibutuhkan untuk
melindungi diri, dari
kembalinya gangguan jin
atau syetan yang sama
atau juga datangnya
gangguan dari jin atau
syetan yang lain.
Dan lakukanlah hal-hal
berikut ini untuk
membantu terapi mandiri
di rumah:
03 September jam 19:32 · Suka
Tanya Jawab Masalah
Islam 1. Selalu melakukan
dzikir yang sudah
diajarkan Rasullullah
2. Selalu berdoa sebelum
melakukan aktivitas
3. Membaca al-Quran
setiap hari walau hanya
beberapa ayat
4.Memperbanyak dan
memperdalam ilmu-ilmu
agama
5 Berusaha untuk
bersosialisasi dengan
tetangga atau saudara-
saudara yang lain, jangan
suka menyendiri dan
melamun
6. Berusaha untuk
menghafal beberapa
ayat-ayat al-Quran,
terutama
ayat-ayat ruqyah
7. Memperbanyak pahala-
pahala sunnah, seperti
shalat sunnah
rawatib,shalat tahajjud
dan witir, shalat sunnah
dhuha atau I'tikaf di
masjid
8 Berbakti pada orang
tua, dan silaturrahim
dengan kerabat
9.Berpuasa sunnah
seperti Senin dan Kamis
atau ayyamul bidh
10 Berteman dengan
orang-orang yang shalih
Bagaimana Jin Masuk ke
Dalam Tubuh Manusia
Rasulullah telah
bersabda, "Sesungguhnya
syetan mengalir dalam
tubuh manusiamelalui
aliran darah." (HR.
Muslim).Hadits tersebut
memberikan
gambaranbahwa jin itu
bisa keluar dan masuk
dalam tubuh manusia
melalui
peredarandarahnya, lalu
apa yang menyebabkan
jin masuk kedalam tubuh
manusia? SyekhAbu Bakar
al-Jazairi berkata: "Jin
bisa menyakiti atau
mengganggu
sebagianmanusia. Entah
karena orang itu lebih
dahulu menyakiti
mereka, misalnyadengan
menumpahkan air panas
ke mereka, mengencingi
mereka atau
menginjakdan merusak
rumah mereka, yang
tidak disadari manusia.
Atau juga disebabkan
karena kedzaliman Jin itu
sendiri, sehingga mereka
menyakiti manusia
tanpasebab apapun,
seperti halnya yang
terjadi antar sesama
manusia.
Kadang-kadang manusia
menyakiti saudaranya
sendiri tanpa sebab
apapun hanyakarena
kedzaliman dirinya,
seperti yang kita lihat
dari manusia yang
telahmerusak fitrahnya
dan lemah imannya.
Seandainnya bukan
karena
penjagaanmalaikat yang
telah ditugaskan oleh
Allah, nisacaya tidak ada
seorang punyang selamat
dari gangguan jin dan
syetan (Aqidatul Mukmin:
203)
Sebab-sebab jin masuk
dalam tubuh manusia,
diantaranya:
1.Jin itu suka sama orang
tersebut
2.Jin merasa telah disakiti
oleh manusia
3.Karena Jin itu ingin
mendzalimi manusia atas
inisiatifnya sendiri
atau dikirim oleh dukun
atau tukang sihir
Apapun sebab dan
tedensi jin yang masuk ke
tubuh manusia, pada
dasarnyamereka tidak
akan bisa sukses untuk
masuk ke tubuh
seseorang bila tidakseizin
Allah. Allah berfirman,
"..Dan mereka itu tidak
akan memberi mudharat
(bahaya) kepada seorang
pun kecuali dengan izin
Allah .".
Adapun kondisi manusia
yang rawan dimasuki jin
adalah sebagai berikut:
1 Lagi marah Takut yang
berlebihan Berada di
puncak syahwa Betul-
betul lalai
Ciri-ciri orang yang
terkena gangguan jin
Banyak orang yang
memahami bahwa tanda
orang diganggu jin atau
syetan adalahkesurupan.
Padahal banyak sekali
gejala-gejala
lain,.setidaknya ada
duamacam gejala yang
bisa kita kenali, bahwa
seseorang terindikasi
gangguan jinatau syetan,
yaitu:
1. Gejala waktu terjaga,
diantaranya adalah:
Badan terasa lemas, loyo
dan tidak ada gairah
hidup
Berat dan malas untuk
beraktifitas, terutama
untuk beribadah kepada
Allah
Banyak menghayal dan
melamun, senyum dan
bicara sendiri
Tiba-tiba menangis atau
tertawa tanpa sebab
Banyak makan tetapi
tidak kenyang-kenyang,
atau tidak makan tapi
fisiknya kuat sekali,
walau tanpa
menggunakan dopping
atau suplemen energi
Emosional, mudah marah
dan membesar-besarkan
masalah
Kesurupan atau
tersumbat sarafnya
Muncul rasa was-was
sewaktu berwudhu atau
shalat (lupa bilangan
rakaat)
Bisa melihat jin dan
sensitif akan keberadaan
makhluk halus
disekitarnya
Benci melihat orang yang
shalih (taat beragama)
Menirukan gerakan-
gerakan binatang tanpa
disadari
Sering merasakan adanya
hawa dingin atau panas,
kesemutan,
berdebar-debar dan
sesak nafas saat
membaca al-Quran
2. Gejala waktu tidur,
diantaranya adalah:
Banyak tidur dan ngantuk
berat, atau sulit tidur
tanpa sebab
Sering mengigau
melontarkan kata-kata
kotor dan jorok
Melakukan gerakan-
gerakan aneh, seperti
menguyah dengan keras
sampai beradu gigi, atau
meniru gerakan hewan
Sering mimpi buruk dan
seram atau seakan-akan
jatuh dari tempat
yang tinggi
Mimpi melihat binatang-
binatang seperti ular,
kucing, anjing,
singa, srigala seakan-
akan menyerangnya
Mimpi ditemui jin yang
mengaku arwah nenek
moyang mereka atau
tokohtertentu
Saat tidur merasa seperti
ada yang mencekik
lehernya atau
menggelitiknya dan
menendangnya.
Bila gejala-gejala diatas
ada pada diri kita, maka
berhati-hatilah, dan
cobalah menerapi diri
sendiri dengan terapi
yang sesuai dengan
syariat
Islam, terapi Ruqyah
Syar'iyyah. Tetapi jika
belum faham atau belum
mengerticaranya,
mintalah bantuan
seorang peruqyah yang
terdekat
Berikut ini benteng diri
yang bisa dilakukan
secara mandiri, yaitu:
1. Menjaga shalat lima
waktu dengan
berjamaah, khususnya
bagi pria
hendaklah berjamaah di
mushalla atau masjid
yang terdekat. Allah
berfirman:"Peliharalah
segala shalat (mu)
terutama shalat wustha
('ashar) berdirilah karena
Allah (dalam shalatmu)
dengan khusu (Al
Baqarah:238)
2. Menjauhi segala
bentuk maksiat, atau hal-
hal yang dijadikan
syetansebagai sarana
untuk melalaikan dan
menjauhkan kita dari
Allah.
3. Menjaga kesucian
dengan berwudhu,
terutama berwudhu
sebelum tidurRasulullah
bersabda, "Apabila kamu
menempati
pembaringanmu maka
berwudhulahseperti
wudhumu untuk shalat
(HR. Bukhari dan Muslim).
4. Membaca surat al-
Ikhlas, an-Nas & al-Falaq,
lalu ditiupkan ke
telapak tangan kemudian
diusapkan ke muka dan
anggota tubuh lainnya
yangbisa dijangkau.
Aisyah bercerita:
"Rasulullah apabila
merebahkan tubuhnya
dipembaringan beliau
meniup kedua telapak
tangannya seraya
membaca suratal-Ikhlas
dan al-Mu'awwidzatain
(an-Nas dan al-Falaq),
lalu mengusapkan ke
mukanya dan seluruh
tubuhnya yang bisa
dijangkau (HR. Bukhari).

MENDATANGI KIYAI YANG TAHU TENTANG GHOIB

Malaikat Manusia
dan Jin Tidak Dapat
Mengetahui yg Ghaib
Istilah “penampakan”
kian akrab di telinga
masyarakat kita akhir-
akhir ini. Bagaimana
pandangan syariat
menyoroti hal ini?
Bagaimana pula dgn
keyakinan bahwa
sebagian manusia bisa
mengetahui hal-hal
ghaib? Simak bahasan
berikut!
Mempercayai hal-hal yg
ghaib merupakan salah
satu syarat dari benar
keimanan. Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
berfirman:
“ Alif laam miim. Kitab ini
tdk ada keraguan pada
petunjuk bagi mereka yg
bertakwa. mereka yg
beriman kepada yg ghaib
yg mendirikan shalat dan
menafkahkan sebagian
rizki yg Kami
anugerahkan kepada
mereka. Dan mereka yg
beriman kepada Kitab yg
diturunkan kepadamu
dan kitab-kitab yg telah
diturunkan sebelummu.
Serta mereka yakin akan
ada akhirat. Mereka
itulah yg tetap mendapat
petunjuk dari Rabb
mereka dan merekalah
orang2 yg beruntung.”
Ghaib adl segala sesuatu
yg tersembunyi dan tdk
terlihat oleh manusia
seperti surga neraka dan
apa yg ada di dlm alam
malaikat hari akhir alam
langit dan yg lain yg tdk
bisa diketahui manusia
kecuali bila ada
pemberitaan dari Allah
Subhanahu wa Ta ’ala.
Alam jin dan wujud jin
dlm bentuk asli seperti yg
telah Allah Subhanahu wa
Ta ’ala ciptakan adl ghaib
bagi kita. Namun
golongan jin dapat
berubah-ubah bentuk –
dengan kekuasaan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala–
dan amat mungkin bagi
mereka melakukan
penampakan sehingga
kita dapat melihat dlm
wujud yg bukan aslinya.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Sesungguh ia dan
pengikut-pengikut
melihat kamu dari suatu
tempat yg kamu tdk bisa
melihat mereka. ”
Dari Abu As-Sa`ib maula
Hisyam bin Zuhrah beliau
bercerita bahwa diri
pernah berkunjung ke
rumah Abu Sa ’id Al-
Khudri radhiallahu ‘anhu
katanya: “Aku mendapati
tengah mengerjakan
shalat akupun duduk
menunggu hingga beliau
selesai. Tiba-tiba aku
mendengar ada gerakan
pada bejana tempat
minum yg ada di pojok
rumah. Aku menoleh ke
arah dan ternyata ada
seekor ular. Aku segera
meloncat utk membunuh
namun Abu Sa ’id memberi
isyarat kepadaku agar
aku duduk. Ketika ia
selesai dari shalat ia
menunjuk ke sebuah
rumah yg ada di kampung
itu sambil berkata:
‘Apakah engkau lihat
rumah itu?’ ‘Ya’ jawabku.
Ia kemudian menuturkan
‘ Dahulu yg tinggal di
rumah itu adl seorang
pemuda yg baru saja
menjadi pengantin. Kala
itu kami berangkat
bersama Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ke Khandaq dan
pemuda itupun ikut
bersama kami. Saat
tengah hari pemuda itu
meminta izin kepada
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam utk
pulang menemui istrinya.
Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam
mengizinkan sambil
berpesan: ‘Bawalah
senjatamu krn aku
khawatir engkau
bertemu dgn orang2 dari
Bani Quraidhah. ’ Pemuda
itu mengambil senjata
kemudian pulang
menemui istrinya. Setiba
di rumah ternyata istri
sedang berdiri di antara
dua daun pintu. Ia
mengarahkan tombak
kepada istri utk melukai
krn merasa cemburu krn
istri berada di luar
rumah. Istri berkata
kepadanya: “Tahan dulu
tombakmu dan masuklah
ke dlm rumah sehingga
engkau akan tahu apa yg
menyebabkan aku sampai
keluar rumah !”
Pemuda itu masuk dan
ternyata terdapat seekor
ular besar yg melingkar
di atas tempat tidur.
Pemuda itu lantas
menghunuskan tombak
dan menusukkan pada
ular tersebut. Setelah itu
ia keluar dan
menancapkan tombak di
dinding rumah. Ular itu
menyerang dan terjadilah
pergumulan dgn ular
tersebut. Tidak diketahui
secara pasti mana di
antara kedua yg lbh
dahulu mati ular atau
pemuda itu. ’
Abu Sa’id radhiallahu
‘anhu melanjutkan
ceritanya: ‘Kami
menghadap Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan melaporkan
kejadian itu kepada dan
kami sampaikan kepada
beliau: ‘Mohonlah kepada
Allah agar menghidupkan
demi kebahagiaan kami. ’
Beliau menjawab:
‘ Mohonlah ampun utk
shahabat kalian itu!’
Selanjut beliau bersabda:
‘ Sesungguh di Madinah
terdapat golongan jin yg
telah masuk Islam mk jika
kalian melihat sebagian
mereka –dalam wujud
ular– berilah peringatan
tiga hari. Dan apabila
masih terlihat olehmu
setelah itu bunuhlah ia
krn sebenar dia adl
setan. ” 1
Para Rasul Tidak
Mengetahui yg Ghaib
Telah disebutkan sebelum
bahwa sekumpulan jin
datang kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam kemudian
mendengarkan bacaan
Al-Qur`an. Ketika itu
Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam tdk
mengetahui kehadiran
mereka kecuali setelah
sebuah pohon
memberitahu –dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala
Maha Kuasa utk
menjadikan pohon dapat
berbicara – seperti yg
disebutkan Al-Imam Al-
Bukhari dlm Shahih- dari
shahabat Ibnu Mas ’ud
radhiallahu ‘anhu. Ini
menunjukkan bahwa
beliau tdk mengetahui
perkara ghaib kecuali yg
telah Allah Subhanahu wa
Ta ’ala kabarkan.
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Katakanlah: ‘Aku tdk
mengatakan kepadamu
bahwa perbendaharaan
Allah ada padaku dan tdk
pula aku mengetahui yg
ghaib dan tdk pula aku
mengatakan kepadamu
bahwa aku seorang
malaikat. Aku tdk
mengetahui kecuali apa
yg diwahyukan
kepadaku. ’ Katakanlah:
‘Apakah sama orang yg
buta dgn orang yg
melihat ?’ mk apakah
kamu tdk
memikirkannya?”
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala juga berfirman:
“Katakanlah: ‘Aku tdk
berkuasa menarik
kemanfaatan bagi diriku
dan tdk pula menolak
kemudharatan kecuali yg
dikehendaki Allah. Dan
sekira aku mengetahui yg
ghaib tentulah aku
berbuat kebajikan
sebanyak-banyak dan aku
tdk akan ditimpa
kemudharatan. Aku tdk
lain hanyalah pemberi
peringatan dan pembawa
berita gembira bagi
orang2 yg beriman ’.”
Para Malaikat Tidak
Mengetahui yg Ghaib
Kendatipun para
malaikat adl mahluk yg
dekat di sisi Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
namun utk urusan ghaib
ternyata mereka pun tdk
mengetahuinya. Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
berfirman saat pertama
kali hendak menciptakan
manusia
“ Dan ingatlah ketika
Rabbmu berfirman
kepada para malaikat:
‘ Sesungguh Aku hendak
menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.’
Mereka berkata:
‘ Mengapa Engkau hendak
menjadikan di bumi itu
orang yg akan membuat
kerusakan pada dan
menumpahkan darah
padahal kami senantiasa
bertasbih dgn memuji
Engkau dan mensucikan
Engkau ?’ Allah berfirman
‘Sesungguh Aku
mengetahui apa yg kamu
tdk ketahui. ’ Dan Dia
mengajarkan kepada
Adam nama-nama seluruh
kemudian
mengemukakan kepada
para Malaikat lalu
berfirman: ‘Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu
memang orang2 yg
benar !’ Mereka
menjawab: ‘Maha Suci
Engkau tdk ada yg kami
ketahui selain dari apa yg
telah Engkau ajarkan
kepada kami. Sesungguh
Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha
Bijaksana’.”
Kaum Jin Tidak
Mengetahui yg Ghaib
Banyak sekali orang yg
tertipu dan keliru
kemudian mengira jika
bangsa jin mengetahui yg
ghaib terutama bagi
mereka yg terjun dlm
kancah sihir dan
perdukunan. Akibat
kepercayaan dan
ketergantungan mereka
terhadap jin sangatlah
besar sehingga
menggiring mereka
kepada kekufuran.
03 September jam 20:24 · Suka
Tanya Jawab Masalah
Islam Padahal Allah
Subhanahu wa Ta’ala dgn
tegas telah
mementahkan anggapan
ini dlm firman-Nya:
“ Maka tatkala Kami
telah menetapkan
kematian Sulaiman tdk
ada yg menunjukkan
kepada mereka kematian
itu kecuali rayap yg
memakan tongkatnya.
mk tatkala ia tersungkur
tahulah jin itu bahwa
kalau sekira mereka
mengetahui yg ghaib
tentulah mereka tdk
tetap dlm siksa yg
menghinakan.”
Manusia Tidak Dapat
Mengetahui Alam Ghaib
Jika para rasul yg
merupakan utusan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala dlm
menyampaikan syariat-
Nya kepada manusia tdk
mengetahui hal yg ghaib
sedikitpun mk sudah
tentu manusia secara
umum tdk ada yg dapat
mengetahui alam ghaib
atau menjangkau
batasan-batasannya.
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala hanya
memerintahkan agar
mengimani perkara yg
ghaib dgn keimanan yg
benar.
Keyakinan seperti ini
agak sudah mulai
membias. Apalagi saat ini
banyak sekali orang yg
menampilkan diri sebagai
narasumber utk urusan-
urusan yg ghaib mampu
menjawab pertanyaan-
pertanyaan terkait dgn
masa depan seseorang
dari mulai jodoh karir
bisnis atau yg lainnya.
Kata ‘dukun’ barangkali
sekarang ini jarang
didengar dan bahkan
serta merta mereka akan
menolak bila dikatakan
dukun. Dalih apalagi
kalau bukan seputar
“Kami tdk meminta
syarat-syarat apapun
kepada anda ” “Kami tdk
menyuruh memotong
ayam putih ” dan
sebagainya. Padahal
praktek seperti itu adl
praktek dukun juga. Beda
dukun sekarang ini
berpendidikan sehingga
bahasa yg digunakan pun
bahasa-bahasa ilmiah
sehingga mereka jelas
enggan disebut dukun.
Tak ada seorang pun yg
dapat melihat dan
mengetahui perkara
ghaib menentukan ini dan
itu terhadap sesuatu yg
belum dan akan terjadi di
masa datang. Jika toh
bisa itu semata-mata
bantuan dan tipuan dari
setan sehingga dusta bila
itu dihasilkan dari latihan
dan olah jiwa.
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Dan sesungguh Iblis
telah dapat membuktikan
kebenaran sangkaan
terhadap mereka lalu
mereka mengikuti
kecuali sebahagian
orang2 yg beriman. Dan
tdk adl kekuasaan Iblis
terhadap mereka
melainkan hanyalah agar
Kami dapat membedakan
siapa yg beriman kepada
ada kehidupan akhirat
dari siapa yg ragu-ragu
tentang hal itu. Dan
Rabbmu Maha
Memelihara segala
sesuatu. ”
Ada pula sebagian
manusia yg memiliki
aqidah rusak di mana
mereka meyakini ada
sebagian orang yg
keberadaan ghaib dari
pandangan manusia dan
biasa identik dgn orang2
yg dianggap telah suci
jiwanya. Mereka
mengistilahkan dgn roh
suci atau rijalul ghaib.
Ketahuilah bahwa tdk
ada istilah manusia ghaib.
Tidak ada pula istilah
rijalul ghaib di tengah-
tengah manusia. Rijalul
ghaib itu tiada lain adl
jin. Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Dan bahwasa ada
beberapa orang laki2 di
antara manusia meminta
perlindungan kepada
beberapa laki2 di antara
jin mk jin-jin itu
menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan.”
Alam ghaib tetaplah
ghaib sesuatu yg tdk bisa
diketahui dan dilihat
manusia kecuali apa yg
telah Allah Subhanahu wa
Ta ’ala beritakan.
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“ Yang Mengetahui yg
ghaib mk Dia tdk
memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yg
ghaib itu. Kecuali kepada
rasul yg diridhai-Nya mk
sesungguh Dia
mengadakan penjaga-
penjaga di muka dan di
belakangnya. ”
Kunci-kunci Ghaib adl
Milik Allah Subhanahu wa
Ta ’ala Semata
Sesungguh tdk ada
seorangpun yg
mengetahui perkara
ghaib dan hal-hal yg
berhubungan dengan
kecuali Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala
telah banyak
menegaskan hal ini dlm
Al-Qur`an. Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
berfirman:
“ Katakanlah: ‘Tidak ada
seorangpun di langit dan
di bumi yg mengetahui
perkara yg ghaib kecuali
Allah ’ dan mereka tdk
mengetahui bila mereka
akan dibangkitkan. ”
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Sesungguh Allah hanya
pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang
Hari Kiamat dan Dialah
yg menurunkan hujan dan
mengetahui apa yg ada
dlm rahim. Dan tiada
seorangpun yg dapat
mengetahui apa yg akan
diusahakan besok. Dan
tiada seorangpun yg
dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati.
Sesungguh Allah Maha
Mengetahui lagi Maha
Mengenal. ”
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala juga berfirman:
“Yang demikian itu ialah
Rabb Yang mengetahui yg
ghaib dan yg nyata Yang
Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang. ”
Dalam ayat lainnya:
“ Allah berfirman
‘Bukankah sudah Aku
katakan kepadamu
bahwa sesungguh Aku
mengetahui rahasia
langit dan bumi dan
mengetahui apa yg kamu
lahirkan dan apa yg kamu
sembunyikan?’.”
Banyak sekali dalil-dalil
yg berhubungan dgn
masalah ini. Namun
mungkin yg disebutkan di
sini sudah dapat mewakili
bahwa Allah-lah yg
mengetahui hal ihwal
alam ghaib. Sedangkan
manusia tdk ada yg bisa
mengetahui dan melihat
kecuali apa-apa yg telah
Allah Subhanahu wa
Ta’ala kuasakan.
Mudah-mudahan semua
uraian-uraian di atas
bermanfaat bagi kita
semua. Amin yaa Mujiibas
sa`iliin.
Wal ’ilmu ‘indallah.
1 Terjadi perbedaan
pendapat dlm hal
membunuh ular yg
berada di rumah.
Sebagian ulama
berpendapat bahwa
pemberian peringatan
terlebih dahulu itu hanya
berlaku di Madinah
adapun di tempat selain
bisa langsung dibunuh. Ini
adl pendapat Al-Imam
Malik dan yg dikuatkan
oleh Al-Maziri. Sebagian
yg lain berpendapat
bahwa pemberian
peringatan terlebih
dahulu bersifat umum
bukan hanya di Madinah.
Kecuali ular Al-Abtar
yakni yg berekor pendek
dan Dzu Thufyatain yg
mempunyai dua garis
lurus berwarna putih di
punggung boleh langsung
dibunuh walaupun di
rumah.

Senin, 06 Desember 2010

APAKAH QORIN IKUT MATI KETIKA KITA MATI.??

qorin tidak meninggal
jika kita meninggal.kalau
iblis meninggal sampa
hari qiyamat, jadi hanya
iblis yang yang
meninggal sampai hari
qiamat. kalau malaikat
belum kami ketemukan
keterangan yang
akurat.sedangkan jin
menurut penyelidikan di
mesir , umurnya sampai
3000 tahun

APA PERBEDAAN JIN, IBLIS DAN SYAITHON.??

saya akan cerita sedikit
tentang jin/syaitan dulu
"A'uzubillahiminasysyaithonnirrojim" (Aku
berlindung kepada Allah
dari
godaan Syaithan yang
dirajam) kalimat ta'awuz
tersebut sering kita baca
sebelum membaca
Bassmallah ketika
membaca Al-
Qur'anulkarim atau
ketika
kita merasa takut
kepada sesuatu suasana
yang menyeramkan atau
bila kita
berdiri untuk melakukan
Sholat, dengan satu
maksud agar segala
perbuatan
dan pekerjaan kita
mendapatkan
perlindungan dari Allah
SWT dari gangguan
syaithan, sehingga
mempunyai nilai ibadah
yang murni tanpa
campur tangan
syaithan.
Bila kita kaji mengapa
kita telah diajarkan
untuk berlindung kepada
Allah
SWT dari godaan
Syaithan (setan), bukan
dari godaan Jin atau
godaan
manusia, perlu diketahui
bahwa kalimat Ta'awuz
mengandung satu
pengertian
bahwa Syaithan adalah
suatu sifat perbuatan
dan menjadi sebutan dari
mahluk bangsa Jin yang
ingkar dan jahat serta
anak keturunan dari Iblis
dan telah bersumpah
untuk merusak iman
manusia dengan selalu
menghembuskan
perbuatan-perbuatan
jahat, agar manusia ikut
ingkar terhadap perintah
Allah SWT, Jin yang
demikian dinamakan
Syaithan (setan). Akan
tetapi
adapula setan yang
berwujud manusia, yaitu
manusia yang
mempunyai sifat
prilaku dan perbuatan
yang sama dengan sifat
dan perbuatan Jin yang
ingkar
tersebut, manusia yang
selalu berbuat kerusakan
dimuka bumi, manusia
yang
sudah dipengaruhi oleh
ajakan-ajakan setan
sehingga menghalalkan
segala
cara untuk memperoleh
keinginan-keinginannya,
( Syathan jamaknya
berbunyi
Syayathin adalah setiap
yang keterlaluan /
melampaui batas, baik
dari
golongan Jin, manusia
ataupun binatang ) kita
selaku umat Muslim
telah
diajarkan untuk berlin
dung kepada Allah SWT
dari godaan-godaan sifat
dan
prilaku Setan, baik Setan
yang berasal dari mahluk
Jin dan anak keturunan
Iblis maupun setan yang
berasal dari manusia itu
sendiri.
Firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 208 : "
Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu
kedalam Islam secara
keseluruhan, dan
janganlah
kamu turuti langkah-
langkah syaithan.
Sesungguhnya Syaithan
itu musuh
yang nyata bagimu ".
Dalam surat Adz
Dzaariyaat ayat 56 :" Dan
Aku tidak
menciptakan Jin dan
Manusia melainkan
supaya mereka
beribadah kepada-Ku "
Barang siapa yang
memperhatikan ayat ini
dengan seksama, tentu
akan dapat
menarik satu kesimpulan
bahwa makna yang
terkandung dalam ayat
tersebut
adalah tentang meng
Esakan Allah SWT Jin dan
Manusia adalah Mahluk
yang
diciptakan Allah dan
diperintahkan untuk
beribadah kepada Nya.
Jin menurut Al-Qur'an
dan Hadist adalah
Mahluk yang diciptakan
Allah
mempunyai peradaban
dan aktifitas kehidupan
yang sama dengan
manusia,
mereka pun terbagi
dalam berbagai bangsa
dan suku-suku dengan
Kerajaan-kerajaannya
yang tersebar diseluruh
permukaan bumi, Jin
terdiri
dari Jin Laki-laki dan Jin
Perempuan, mereka
melakukan pernikahan,
mepunyai anak dan
keturunan, hanya
mereka mendapat
karunia dari Allah SWT
dengan usia yang
panjang mencapai ribuan
tahun (seperti Iblis sesuai
permintaanya kepada
Allah SWT tidak akan
mati sampai dengan
akhir jaman.
Surat Shad : 80-81 ;"
Engkau termasuk
golongan yang diberi
tangguh sampai
waktu hari yang
dimaklumi/ hari kiamat),
Jin dapat mati dan
dibunuh,
mereka mempunyai
agama dan kepercayaan
yang sama dengan umat
manusia, akan
tetapi kebanyakan dari
mereka berbuat ingkar
kepada Allah SWT dan
menjadi
kafir, sebagian lagi telah
memeluk agama Islam
sehingga ada sebutan Jin
Muslim dan Jin Kafir.
[Surat AL-JIN : 11 ; " Dan
bahwasanya diantara
kami (Jin) ada yang saleh
(Muslim) dan ada pula
yang tidak demikian,
kami menempuh jalan
yang
berbeda-beda".
Jin diciptakan oleh Allah
SWT dari bahan api,
dengan kekuasaan Allah
SWT
api yang berbentuk gas
telah diubah menjadi
jasad dari Jin seperti
halnya
manusia yang berasal
dari tanah menjadi darah
dan daging, oleh karena
itu
Jin tidak dapat dilihat
oleh mata manusia
kecuali dalam saat-saat
tertentu.
Surat Hijr : 26-27 ; "
Sesungguhnya kami
(Allah) telah
menciptakan manusia
itu dari tanah liat kering
(yang berasal) dari
lumpur hitam, yang
diberi
bentuk. Dan kami
ciptakan Jin sebelum itu
dari api yang sangat
panas"
IBLIS DARI GOLONGAN
BANGSA JIN.
Iblis adalah suatu nama
yang berasal bukan dari
bahasa Arab yakni dari
bahasa ‘Ajam dan sebab
itu menurut ilmu
bahasanya kata tersebut
tidak
boleh ditanwinkan.
Sebahagian ahli bahasa
ada yang mengatakan
bahwa kata
Iblis itu juga bahasa Arab
yang asal katanya ialah
Iblas dan artinya putus
asa dari rahmat atau
kasih sayang Allah, boleh
juga diartikan jauh dari
kebaikan. Iblis bukan
Nenek moyang bangsa
Jin, Iblis adalah dari
golongan
bangsa Jin tetapi Iblis
adalah Nenek Moyang
dari Syaithan dan
menjadi ayah
pertama bagi mereka,
adapun Syaithan adalah
golongan yang
mempunyai sifat
keterlaluan dari bangsa
Jin sesuai dengan
permintaan Iblis kepada
Allah
SWT yang akan selalu
menggoda dan
menjerumuskan anak
cucu Adam AS ke dalam
api neraka, kecuali bagi
mereka yang beriman
dan taqwa kepada Allah
SWT.
( Surat AL-KAHFI : 50 ; "
Dan ingatlah ketika Kami
berfirman kepada para
Malaikat,sujudlah kamu
kepada Adam, mereka
sujud, kecuali Iblis, dia
adalah dari bangsa Jin
yang mendurhakai
perintah Tuhan-Nya ).
(Surat AL-HIJIR : 39/42 ;
Iblis berkata : " Wahai
Tuhanku karena Engkau
telah menghukum aku
menjadi orang yang
sesat, maka aku akan
menyesatkan
manusia semuanya,
kecuali yang
mengabdikan dirinya
kepada Mu dengan
muchlashiin".)
Dari turunan Iblis inilah
lahir dan berkem-bang
mahluk dari golongan
bangsa Jin yang sering
kita kenal dengan
sebutan Syaithan (Setan),
Ifrit,
hantu, genderuwo,
memedi, siluman dan
sebagainya, yang
mengganggu manusia
hingga akhir jaman,
dengan rencana-
rencananya yang jahat
yang membuat
manusia tertipu,
sehingga apa yang
tampak benar menjadi
salah dan apa yang
salah menjadi benar.
dengan konsep-
konsepnya yang
mengaburkan aqidah
keimanan seorang
muslim.
Jin yang telah masuk
Islam dan beramal saleh,
mereka belajar agama
Islam
dari para Nabi-nabi dan
para anbiya, serta dari
manusia Muslim yang
taqwa
kepada Allah dan Jin
Islam (Muslim) selalu
mendorong dan
mengajarkan
kepada bangsanya
sendiri dan umat
manusia untuk
melakukan pebuatan
baik,
dengan menjauhi segala
larangan Allah dan
mengikuti perintah-Nya.
(dalam
satu Riwayat Rassulullah
telah mengajarkan
tentang Al-Qur'an
kepada
sekumpulan mahluk
bangsa Jin ditengah
gurun pasir yang
disaksikan oleh
salah seorang
sahabatnya).
AL-AHQAAF : 29 ;"Dan
ingatlah ketika Kami
hadapkan kepadamu
(Muhammad)
sekelompok Jin untuk
mendengarkan Al-
Qur'an, maka tatkala
mereka
menghadiri
pembacaannya, mereka
berkata "Diamlah dan
dengarkan dengan
baik-baik", ketika telah
selesai pembacaan,
mereka kembali kepada
kaumnya
untuk memberi
peringatan".
[ Surat Al-Jin ayat 1 & 2 :
" Katakanlah wahai
Muhammad, telah
diwahyukan
kepadaku bahwa
sekumpulan Jin telah
mendengarkan
(Alqur'an), lalu mereka
berkata, sesungguhnya
kami telah
mendengarkan bacaan
yang menakjubkan (1).
Yang memberi petunjuk
kejalan yang benar, lalu
kami beriman
kepadanya. Dan
kami sekali-kali tidak
akan mempersekutukan
seorang pun dengan
Tuhan kami
(2). ]
Jin Muslim yang telah
mengerti dan
menjalankan akan ajaran
Islam tidak
pernah mengganggu
manusia atau menyurup
kedalam tubuh manusia,
karena pada
hakekatnya Jin Muslim
sama dengan manusia
muslim lainnya
bersaudara sesama
muslim karena Allah
semata.
TEMPAT TINGGAL JIN
Alam Jin lebih luas dari
alam manusia karenanya
perkembangan mahluk
Jin
lebih banyak dari
perkembangan umat
manusia, karena mereka
rata-rata
berusia panjang sehingga
kediaman Jin telah
menempati seluruh
permukaan
bumi, hampir rata-rata
mahluk Jin lebih
menyukai media air
sebagai tempat
tinggalnya, sehingga
banyak dari bangsa Jin
yang membangun
kerajaan-kerajaan diatas
samudera, lautan-lautan
luas, dan
disungai-sungai.,
sebahagian lainnya
menempati gunung-
gunung dan
hutan-hutan dan ada
pula yang bertempat
tinggal dirumah-rumah
manusia,
Jin Muslim lebih senang
menempati masjid-masjid
dan rumah keluarga
muslim
yang taat didalam
menjalankan syari'at
agama Islam, dia akan
ikut
berjamaah dalam sholat
dan selalu mendo'akan
akan keselamatan bagi
penghuni rumah, serta
berkat izin Allah dia akan
melindungi penghuni
rumah
dari gangguan-gangguan
Jin yang ingkar dari
perintah Allah yang ingin
mencelakakan
penghuninya, maupun
dari gangguan Jin kafir
yang diperintah
oleh tukang-tukang
tenung yang menebarkan
penyakit untuk
mengganggu
manusia.
JIN YANG MENDAMPINGI
MANUSIA
Sejak lahir manusia
dengan izin Allah SWT
didampingi oleh Jin yang
duduk
dipundak sebelah kiri,
mereka disebut Qorin,
sebagaimana Allah SWT
mengirimkan malaikat
kepada manusia untuk
memberikan petunjuk
dan
mengokohkannya, maka
Allah Ta ’ala juga
menciptakan Jin bagi
manusia yang
mempunyai tugas
menggoda manusia.
Bahkan Rassulullah SAW
sendiri mempunyai
Qorin pendamping yang
akhirnya memeluk
agama Islam (sebahagian
Ulama
menyebutkan Qorin
Rassulullah SAW sudah
Islam sejak mendampingi
beliau )
dan menjadi Ulama
bangsa Jin hingga saat
ini.
(Hadist dari Abdullah bin
Mas ’ud ra bahwasanya
Rasulullah saw
bersabda :
"Tidak seorangpun dari
kamu semua melainkan
pasti disertai seorang
Jin(syaithan), untukkupun
ada pula, hanya saja
Allah memberikan
pertolongan padaku
untuk mengalahkannya,
sehingga iapun menyerah
dan tidak
mengajak aku kecuali
yang baik-baik saja).
(Surat Qaaf : 21;" dan
datanglah tiap-tiap diri
dengan disampingnya
ada
seorang Pendamping (Jin)
dan seorang Penyaksi
(Malaikat).
Surat Qaaf : 27/28 ;" Dan
berkatalah
Pendampingnya " Ya
Tuhan kami, aku
tidak menyesatkannya
tetapi dia sendirilah yang
telah jauh dalam
kesesatan. Tuhan
berfirman " Janganlah
kamu bertengkar
dihadapan-Ku, Aku
dahulu telah
memberikan peringatan
kepada kamu".
JIN DAPAT MERASUK
(MENYURUP) KEPADA
MANUSIA
Jin dapat memasuki /
menyurup kedalam tubuh
manusia, sehingga
manusia yang
dirasuki atau disurupi
menjadi gila (Maj'nun =
kemasukan Jin),
berbicara
tidak karuan, mengamuk
dsb, Hadist Rasulullah
SAW : " Setan itu dapat
masuk kedalam tubuh
manusia bersama-sama
dengan aliran darah ".
Tanda-tanda orang yang
dirasuki/disurupi oleh Jin,
auranya akan tampak
berwarna jingga, suhu
badan umumnya
meninggi, muka
kemerahan sampai
kehitaman, tatapan
mata kosong seperti
menerawang dan orang
yang disurupi
biasanya pada saat itu
sedang lemah imannya,
kemungkinan luput dan
lalai
dari mengingat
kebesaran Allah SWT,
sehingga masuk dalam
kekuatan Jin atau
Setan.
Jin dengan syarat-syarat
tertentu dapat
diperintah oleh manusia
untuk
berbuat kejahatan
menyebarkan penyakit
(mengirim/memasukan
teluh kedalam
tubuh manusia), maupun
berbuat kebaikan dan
dengan izin Allah dapat
mengobati dan
menyembuhkan penyakit
dsb, tetapi bila kita
lengah dan lalai
dari mengingat Allah
SWT malah sebaliknya
kitalah yang diperhamba
menjadi
budak Jin atau Setan
dengan segala
perjanjian-perjanjian
yang mengikat
kita hingga ajal datang
menjemput, yang
akhirnya menjerumuskan
kita
kedalam api neraka, oleh
karena itu jangan sekali-
kali kita bersekutu dan
membuat perjanjian
dengan Jin atau Setan
karena sangat berbahaya
bagi diri
kita terutama bagi
aqidah Islam kita.
Kita boleh hidup
berdampingan dengan
bangsa Jin tetapi hanya
sebatas
saling menghargai
sebagai sesama makhluk
Allah, dan kita dapat
saling
tolong menolong selama
masih dijalan Allah swt,
Jangan saling menggangu
dengan kata lain tidak
ada yang menjadi hamba
sahayanya untuk saling
perintah dsb.

Minggu, 05 Desember 2010

APAKAH IBLIS PUNYA KEHIDUPAN SAMA SEPERTI MANUSIA.??

Iblis adalah makhluq
durhaka yang jeisnya
adalah jin, bukan jenis
manusia. Al-Quran Al-
Kariem secara tegas
menyebutkan bahwa Iblis
itu adalah dari jenis jin.
Dan ketika Kami
berfirman kepada para
malaikat, Sujudlah kamu
kepada Adam, maka
sujudlah mereka kecuali
Iblis. Dia adalah dari
golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah
Tuhannya. Patutkah
kamu mengambil dia dan
turanan-turunannya
sebagai pemimpin selain
daripada-Ku, sedang
mereka adalah
musuhmu? Amat
buruklah iblis itu sebagai
pengganti bagi orang-
orang yang zalim.
Jadi bisa disebutkan
bahwa Iblis itu adalah
seorang oknum yang
berjenis jin. Dialah
dahulu jin yang paling
dekat dengan Allah SWT,
lalu berubah menjadi
ingkar lantaran tidak
mau diperintahkan untuk
bersujud kepada Adam,
manusia pertama.
Dan ketika Kami
berfirman kepada para
malaikat, Sujudlah kamu
kepada Adam, maka
sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan
takabur dan adalah ia
termasuk golongan
orang-orang yang kafir.
Motivasi yang
menghalangi si Iblis itu
untuk sujud kepada
Adam tidak lain adalah
rasa kesombongan dan
tinggi hati. Dia merasa
dirinya jauh lebih baik
dari Adam. Allah
berfirman:
Apakah yang
menghalangimu untuk
bersujud di waktu Aku
menyuruhmu? Menjawab
iblis, Saya lebih baik
daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah.
Ciri yang paling utama
dari Iblis adalah dia tidak
mati-mati sampai hari
kiamat. Dan
penangguhan usianya itu
memang telah diberikan
oleh Allah SWT
Iblis menjawab, Beri
tangguhlah saya sampai
waktu mereka
dibangkitkan. Allah
berfirman, Sesungguhnya
kamu termasuk mereka
yang diberi tangguh.
Iblis berkata, Ya
Tuhanku, beri
tangguhlah aku sampai
hari mereka
dibangkitkan. Allah
berfirman, Sesungguhnya
kamu termasuk orang-
orang yang diberi
tangguh, sampai kepada
hari yang telah
ditentukan waktunya.
Jadi iblis adalah nama
seorang jin yang hidup di
masa penciptaan Adam
as. dan tidak mati-mati
sampai hari ini. Iblis
adalah kakek moyang
syetan yang juga punya
keturunan, namun
keturunannya itu tidak
mendapatkan jaminan
untuk hidup sampai
kiamat. Dan sebagai
bangsa jin, ada di antara
keturunannya itu yang
mati. Meski barangkali
usianya berbeda dengan
rata-rata manusia.
Tetapi tetap akan mati
juga. Kecuali kakek
moyang mereka yaitu
Iblis.

BENARKAH AZAZIL PENGHULU MALAIKAT.??

Ibnu Katsier dan penafsir
lainnya menulis bahwa
Azazil adalah seorang
Malaikat yang rupawan
dengan memiliki empat
sayap, bahkan menjadi
Sayyidul Malaaikat
sebagai pemimpin
malaikat KARUBIYYIN
dan juga mendapat tugas
sebagai Khoziin al-
Jannah (Bendaharawan
sorga) selama beberapa
puluh ribu tahun sebelum
membangkang kepada
Allah (Hadist riwayat
Ibnu Abbas dari
Muhammad bin Ishaq,
dari Kholad, dari Ibnu
‘ Atho’, dari Thowus, dan
dari beberapa hadist
yang lain). Namun kalau
dihadapkan pada ayat:
“ Laa ya’shuunalloha maa
amarohum wayaf’aluuna
maa yu’marun..” = “.. dan
para malaikat itu tidak
akan mendurhakai Allah
dan mereka akan selalu
melaksanakan apa yang
diperintahkan …”.(At-
Tahriim 6), maka IJAJIL ini
mungkin hanya hidup
dekat dengan para
malaikat tapi ia sendiri
BUKAN MALAIKAT,
namun level ibadahnya
setara dengan malaikat,
seperti JIBRAIL- IZRAIL-
ISROFIL, MIKAIL dll. Dan
ini bersesuaian dengan
pernyatan Iblis sendiri:
“ Kholaqtanii min naar “=
“Engkau Ciptakan aku
dari api…”, sedangkan
kita tahu para malaikat
itu diciptakan dari NUR.,
bukan dari api.
Dalam ayat lain
disebutkan: ” Kaana
minal Jinn” = Iblis itu
bagian dari bangsa
Jin …” (Al- Kahfi 51)
Demikian juga mereka
berkeluarga dan punya
anak turun temurun
seperti IFRIT (An- Naml
39), sebagaimana
disampaikan oleh Imam
Mujahid dan Qotadah :
“ Innahum
yatawalladuuna kama
yatawalladu banuu
Adam ” – tidak
sebagaimana malaikat
yang tidak beranak tidak
beristri. (Al- Khoziin/ Al-
Baghowi III-1/212 – 216 /
Surat Al- Kahfi 50).
Namanya berubah
menjadi Iblis
Ketika Allah
menciptakan Adam A.S
sebagai calon kholifah di
bumi dan
memerintahkan seluruh
malaikat untuk SUJUD
HORMAT (bukan sujud
menyembah) kepada
Adam yang telah
diberikan beberapa
kelebihan ilmu, maka
seluruh malaikat pun
bersujud, menghormat
Adam, kecuali IJAJIL,
karena dipengaruhi oleh
watak aslinya, yakni:
DENGKI (hasad) dan
SOMBONG (takabbur).
Dia menolak karena
Adam hanyalah makhluq
yang diciptakan dari
tanah, sedang dia
diciptakan dari api.
“ Abaa wastakbaro
wakaana minal kaafiriin
= Dia menolak dan
menyombongkan diri,
maka dia termasuk
kedalam kelompok
mereka- mereka yang
kafir”(Al- Baqoroh 34).
Maka sejak
pembangkangan dan
kesombongannya itu
runtuhlah kemuliaan dan
ketinggian namanya
(Ibrani: Aza = Izzah =
mulia, El = Eli= Allah
==>Azazil = makhluk
yang dimuliakan Allah).
Rupanya pun berubah
buruk menakutkan dan
sebutan panggilannya
diganti oleh Allah
menjadi IBLIS
laknatullah, dari kalimat
BALASA yang artinya
adalah “terputus dari
rahmat Allah”.
Maka siapapun, bahkan
termasuk makhluq yang
pada awalnya mulia
seperti Ijajil yang
amaliyahnya setara atau
bahkan mengungguli
amaliyah para malaikat,
apabila dia melakukan
dua hal tersebut diatas,
yakni: 1- Abaa
(membangkang), dan 2-
Istakbaro
(pembangkangannya
dilakukan karena
kesombongan hatinya),
maka akan jatuhlah ia
pada kekafiran, naudzu
billaahi mindzaalik.
Karena
pembangkangannya,
maka Allahpun
melaknatinya dan
mengancam siapapun
yang ikut membangkang
bersama dia dengan
firman Nya:
“ Sesungguhnya Aku pasti
akan memenuhi neraka
jahannam dengan jenis
kamu dan segala orang-
orang yang mengikuti
kamu diantara mereka
semuanya ” (Shood 85).
Karena ia menganggap
kemuliaannya runtuh
gara- gara Adam, iapun
mendendam dan
bersumpah akan
menggoda dan merayu
Adam dan seluruh
keturunannya, kecuali
mereka- mereka yang
hatinya bersih dan ikhlas.
(Shod 83).
” Maka segala godaan
dan rayuan tak akan
mempan menghadapi
orang- orang yang hati
dan jiwanya bersih.
Untuk melampiaskan
dendamnya, ia memohon
kepada Allah agar
kematiannya ditunda
sampai hari kiamat,
iapun memohon:
“ Ya Tuhanku, (kalau
begitu) maka beri
tangguhlah kepadaku
sampai hari (manusia)
dibangkitkan ”. (Al- Hijr
36/ Shod 79).
Allah mengabulkan
permintaan Iblis tersebut
dengan firman Nya:
“ Sesungguhnya kamu
termasuk golongan yang
ditangguhkan (ajalnya).
Sampai waktu yang telah
dimaklumi (yakni hari
kiamat )”. QS. Shod 80 –
81.
Demikianlah, Iblis dan
segala zuriyatnya tak
akan mati dan terus
beranak pinak sampai
hari kiamat tiba, dan
terus menerus tanpa
kenal lelah akan
menggoda dan merayu
zurriyyat Adam.
Semoga Allah
menjadikan hati kita
bersih dan ikhlas dalam
beramal sehingga kita
dapat selamat dari
rayuan gombal
keturunan IJAJIL. Amiin.